Best Practice PKP Matematika SMK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat, inayah dan
kesempatan sehingga penulis dapat membuat best practice ini sebagai salah satu tugas dalam
program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi tahun 2019 kota
Makassar, Provinsi Sulasesi Selatan yang diselenggarakan oleh P4TKBOE Malang dan Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis selama kegiatan
PKP dalam rangka melakukan proses pembelajaran dan penilaian yang berorientasi HOTS demi
mewujudkan peserta didik yang mengikuti perkembangan zaman teknologi 4.0. Selain itu
dengan adanya best practice ini, penulis berharap bisa menambah wawasan kita sebagai pengajar
tentang metode pembelajaran dalam pelaksanaan tugas sebagai guru.
Dengan selesainya penulisan best practice ini penulis mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam pembuatan best practice
maupun dalam praktek pembelajaran. Best practice ini disadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Olehnya itu, penulis memohon saran dan kritik dari semua pihak yang telah
membaca tulisan ini untuk perbaikan. Akhir kata, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi rekan-
rekan guru, terutama guru serumpun mata pelajaran matematika.
Makassar, 20 Desember 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen
GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Keterampilan berfikir Untuk meningkatkan efsiensi, efektitas, serta pemerataan mutu
pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan,
atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru
(PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD, musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP, dan
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMK yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau
Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru.
Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,
seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN
sekolah, atau pertimbanganmutu lainnya.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning. Model
pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi. Proses tersebut disebut
cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
concepts and principles in the mind (RRobert B. Sund dalam Malik, 2001:219). Setelah
melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan Model Discovery/Inquiry Learning. ,
Penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika Model Discovery/Inquiry Learning ini
diterapkan pada kelas X yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya.
Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best
practice berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran discovery/inquiry learning dengan
pendekatan saintifik pada materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma serta
Sistem persamaan Liniear Dua Variabel siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK
Muhammadiyah 3 Makassar tahun ajaran 2019/2020.”
2
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan pada Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran matematika
kurikulum 2013 pada materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma serta Sistem
persamaan Liniear Dua Variabel di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 3
Makassar. Untuk materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma pada KD
pengetahuan 3.1 (Menerapkan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma dalam
menyelesaikan masalah) dan KD keterampilan 4.1 (Menyajikan penyelesaian masalah bilangan
berpangkat, bentuk akar dan logaritma). Untuk materi Sistem persamaan Liniear Dua Variabel
pada KD pengetahuan 3.3 (Menganalisis nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dalam
masalah kontekstual) dan KD keterampilan 4.3 (Menyajikan penyelesaian masalah bilangan
berpangkat, bentuk akar dan logaritma).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas
dan pemerataan mutu pendidikan serta meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
pembelajaran yang berorientasi HOTS pada materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan
logaritma serta Sistem persamaan Liniear Dua Variabel di kelas X Administrasi Perkantoran
SMK Muhammadiyah 3 Makassar.
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Untuk meningkatkan efsiensi, efektivitas,serta pemerataan mutu pendidikan
2. Menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikirtingkat tinggi
3. Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran yang berorientasi HOTS
Sasaran
Sasaran pelaksanaan Best Practice ini adalah peserta didik kelas X Administrasi Perkantoran
semester ganjil di SMK Muhammadiyah 3 Makassar sebanyak 34 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam Best Practice ini adalah materi Matematika kelas XI semester
ganjil tahun pelajaran 2019/2020 mengenai Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma
serta Sistem persamaan Liniear Dua Variabel, dengan rincian KD sebagai berikut :
Untuk materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma
3.1 Menerapkan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma dalam menyelesaikan
masalah
4.1 Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma
Untuk materi Sistem persamaan Liniear Dua Variabel
3.3 Menganalisis nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah kontekstual
4.3 Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan Best Practice ini adalah menerapkan pembelajaran
matematika dengan Model Pembelajaran discovery/inquiry learning dengan pendekatan saintifik
dibantu dengan media (https://www.zenius.net/cg/215/bab-1-pangkat-akar-dan-logaritma).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Untuk materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma
3.1 Menerapkan konsep bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma dalam menyelesaikan
masalah
4.1 Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma
Untuk materi Sistem persamaan Liniear Dua Variabel
3.3 Menganalisis nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah
kontekstual
4.3 Menyajikan penyelesaian masalah bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma
4
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Untuk materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma
IPK Kunci:
Pengetahuan
3.1.11 Menghitung nilai operasi bilangan berpangkat
Keterampilan
4.6.7 Menggunakan konsep bilangan berpangkat dalam penyelesaian masalah
Untuk materi Sistem persamaan Liniear Dua Variabel
Pengetahuan
3.3.5 Menentukan nilai variable pada sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah
kontekstual
4.3.3 Menyelesaikan masalah terkait sistem persamaan linier dua variabel
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Model Pembelajaran discovery/inquiry learning
dengan pendekatan saintifik dibantu dengan media.
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran.
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan sintakss discovery/inquiry learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model
Discovery/inquiry learning
Untuk materi Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, dan logaritma
LANGKAH
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI
WAKTU
Kegiatan
Pendahuluan
• Guru masuk kelas tepat waktu
Untuk Laporan Best Practice PKP Matematika SMK silahkan Download https://drive.google.com/open?id=19Y6G-7uYwUIE3ntnmNKbYdLMOHby2Nsw